Friday, September 28, 2018

Biskertas - Transjakarta Low Entry

Ceper dan berdimensi sangat pipih nan rendah. Itulah ciri khas bus terbaru Transjakarta versi low entry. Dalam kondisi ceper, bus ini dapat melantai hingga berjarak kurang dari satu jengkal tangan dari aspal. Ketinggian bus ini memang bisa diatur berkat sistem suspensi udara yang tertanam di rangka/chassis yang digunakan. Tidak semua tipe chassis bus mengadopsi sistem ini. Khusus bus low entry ini, tercatat ada dua jenis chassis yang digunakan. Keduanya merupakan mesin keluaran Eropa, yaitu Mercedes Benz O500U 1726 dan Scania K250UB. Selain sistem suspensi udara, banyak chassis bus yang masih mengadopsi suspensi daun (leaf suspension).

Kedua tipe chassis untuk Transjakarta low entry ini terbilang baru digunakan di Indonesia. Mesin Mercy O500U 1726 baru diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2015 bersamaan dengan mesin seri OC500 RF2542. Sementara mesin Scania K250UB mulai muncul sejak tahun 2014, bersamaan dengan rilisnya model bus baru dari Karoseri Laksana "Cityliner2". Selain dapat digunakan untuk bus kota, kedua mesin ini juga sering diaplikasikan untuk bus apron di bandara.

Tahun 2017 lalu, PT. Transjakarta memesan 300 unit bus low entry dan mempercayakan pembangunan bodynya di dua karoseri lokal. Karoseri Laksana di Ungaran untuk bus berbahan baja dan Karoseri Nusantara Gemilang di Demak untuk bus berbahan alumunium. Selain mesin Mercy, separuh dari total bus yang dipesan menggunakan mesin Scania.

Berbeda dengan armada Transjakarta yang sudah beroperasi di 13 karidor, bus tipe ini memiliki dua pintu masuk berlantai rendah di sebelah kiri. Rencananya bus low entry akan dijadikan bus pengumpan jarak pendek yang menghubungkan antar stasiun MRT, perkantoran, stasiun KRL, hingga halte-halte Transjakarta. Selama perhelatan Asian Games 2018 berlangsung di bulan Agustus lali, bus ini juga akan digunakan untuk mengantar dan menjemput para atlet dari wima atlet ke arena-arena pertandingan dan sebaliknya. Sekarang bus-bus ini sering hilir mudik di trayek Tebet – Karet, Kampung Melayu – Tanah Abang, dan Pasar Minggu – Tanah Abang.

Terdapat banyak variasi livery ditemukan di bus ini. Selain perpaduan warna oranye dan putih yang banyak ditemukan di jalanan, ada juga bus low entry berwarna biru muda, kuning-hitam, dan masih banyak lagi. Warna-warni bus ini sesuai dengan permintaan sejumlah perusahaan pemberi sponsor. Kali ini saya bagikan pola bus ini dalam tiga jenis variari livery. Biar seru.

Silahkan dikreasikan. Disarankan, pola ini diprint di kertas ukuran A4 dengan tipe kertas Blues White (BW) 260 gr. Selamat mencoba.