Monday, March 20, 2017

Biskertas - Laju Prima Jetbus SHD

Merupakan anak perusahaan dari Hiba Utama Grup, PO Laju Prima kini telah melayani sekurangnya 30 trayek perjalanan dalam dan luar kota. Sejarah panjang menghiasi PO ini hingga kini dapat menjadi kepercayaan banyak pelanggan setianya. Di awali tahun 2000, Laju Prima memulai perjalanan cukup pendek dari Sukabumi-Pulogadung. Armada yang digunakan merupakan armada-armada milik Hiba Utama divisi pariwisata. Kemudian tahun 2002, trayek baru dibuka dari Merak-Bandung dan Merak Kampung Rambutan. Beberapa trayek ini tampaknya waktu itu mendapat respon yang sangat baik. Trayek pendek ini sengaja diambil untuk mengukur kemampuan manajemen mengatur armada-armada mereka sebelum kemudian terjun di trayek yang lebih jauh lagi.

Benar adanya, beberapa tahun kemudian Laju Prima membuka trayek-trayek baru dengan jarak yang cukup jauh seperti jurusan Bandung-Jambi, Ciputat-Ponorogo, Jakarta Mdura, Jakarta-Malang dan masih banyak lagi. Armada yang dioperasikan di setiap trayek sengaja tidak banyak, karena menurut Ossy Sutedja, Manajer Operasional PO Laju Prima mengadakaan banyak armada di satu trayek yang sama akan menimbulkan banyak masalah. Sehingga waktu itu mereka memilih untuk melihat respon pelanggan di jalur yang disediakan sembari evaluasi terus dilakukan di masing-masing jurusan. Pengalaman kurang baik pernah dialami Laju Prima, ketika trayek Jakarta-Padang dan Jakarta-Palembang mereka buka di tahun 2002. Gempuran harga promo pesawat yang murah, membuat kedua jalur perjalanan ini tidak bertahan bahkan hingga satu tahun saja. Kini selain melayani 30 trayek, terdapat 100 unit Laju Prima hilir mudik menemani perjalanan penumpang setia bus di sekitar Pulau Jawa.

Spesial untuk PO ini, saya bagikan pola Laju Prima versi armada terbaru mereka. Jetbus 2 SHD dengan livery khas mereka, warna dasar putih dengan guratan warna biru, oranye, dan kuning membentuk kepala burung. Ditopang dengan mesin Hino RK8, bus Laju Prima seri terbaru ini bakal bandel dan dapat melaju kencang baik di jalan datar maupun menanjak. Ditenagai mesin diesel 6 silinder dengan kapasitas 7684 cc, mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal hingga 260 tenaga kuda. Selain tenaganya yang gahar, konon suspensinya juga cukup lembut sehingga jelas dapat menambah kenyamanan para penumpangnya. Asal jangan sopirnya, takut ketiduran waktu nyopir. Hehe.

Disarankan, pola ini diprint di kertas ukuran A4 dengan tipe kertas Blues White (BW). Selamat mencoba.




Link : https://drive.google.com/open?id=0ByS-CDvhpGxHSmNBdnlSRkNpNEU

Friday, March 17, 2017

Biskertas - Transjakarta Vintage Edition

Siapa tidak mengenal moda transportasi Transjakarta. Saking terkenalnya bahkan angkutan ini kini menjadi salah satu icon ibukota negara Indonesia tercinta kita. Sejak beroperasi tahun 2004, Transjakarta telah memikat banyak hati warga ibukota. Tahun 2016 saja, tercatat penumpang busway mencapai 123,7 juta orang. Luar biasa bukan. Hingga tahun 2013, sudah ada 12 dari 15 koridor yang menurut rencana akan dibuka untuk melayani perjalanan hilir mudik penumpang di ibukota dan sekitarnya.

Dari tahun ke tahun armada transjakarta terus ditambah. Hal ini dilakukan tidak lepas untuk memenuhi kapasitas penumpang yang dirasa belum memadahi. Belum lama ini, manajemen bis kopaja AC turut diambil alih PT. Transjakarta dan kini dijadikan bis medium untuk menjangkau daerah-daerah satelit di luar Jakarta. Semenjak pemerintah daerah yang baru ini, armada-armada kualitas di atas rata-rata dihadirkan di sepanjang jalur busway. Selain jejeran bis bermesin Mercy, juga tersedia sejumlah bis dengan topangan mesin Scania. Bis-bis ini jelas rasanya lebih nyaman dibandingkan bis-bis rakitan dari negara tirai bambu yang sebelumnya sudah melengkapi koleksi armada Transjakarta.

Akhir-akhir ini PT Transjakarta melakukan inovasi yang menurut saya sangat unik. Ketika banyak PO bis mencoba mendesain livery bisnya dengan desain grafik modern dan warna-warni, namun tidak dengan Transjakarta. Mereka sengaja menyediakan bis baru  dengan balutan livery versi klasik alias jadul. Seperti pola yang saya bagikan kali ini. Bis bermesin Mercedes Benz 1526 ini menggunakan desain body buatan karoseri Laksana khas model citybus. Desain warna nya menyerupai bis PPD (PT. Pengangkutan Penumpang Djakarta) yang pernah berjaya dan sangat terkenal sebagai salah satu moda transportasi darat di DKI Jakarta.

PPD merupakan pioneer angkutan bis di DKI Jakarta. Dimulai sejak tahun 1920, perusahaan ini awalnya bernama Bataviach Elektrische Maatschappij (BVMNV) bergerak di usaha angkutan trem dan dikelola oleh Belanda. Tahun 1954, baru pemerintah melakukan nasionalisasi dan mengubahnya menjadi Perseroan dengan nama PT. PPD. Selama 25 tahun, dari tahun 1965 hingga 1990 PPD sangat berjaya dan menjadi tulang punggung transportasi di DKI Jakarta. Sejumlah jenis bis dimilikinya, dari bis Mercy O 321 H, Mercy O302, hingga bis tingkat Leyland Titan. Kejayaan PPD ditandai dengan bergabungnya sejumlah perusahaan bus kota swasta ke PPD di tahun 1985. Olehnya, armada PPD semakin banyak dan semakin mantap melayani perjalanan penumpang-penumpang setianya.

Disarankan, pola ini diprint di kertas ukuran A4 dengan tipe kertas Blues White (BW). Selamat mencoba.




Thursday, March 16, 2017

Biskertas - Pandawa 87 Jetbus SHD

Halo temen-temen semua. Maaf lama sekali tidak update pola-pola baru. Maklum, pegawai yang rajin bekerja dan sangat patuh kepada atasan. Jadi ya hobi ini sedikit terlupakan. Hehe. Kali ini saya bagikan pola yang sebenarnya sudah cukup lama saya buat, Pandawa 87 berbalut body Jetbus SHD. Bis ini ditanamkan mesin yang terbilang cukup langka, Mercedes Benz OH 1863. Blok tipe mesin ini cukup besar sehingga posisi pintu belakang diletakkan di tengah body. Bis ini merupakan salah satu armada baru dari beberapa bis premium yang sempat diborong PO yang bermarkas di Pasuruan, Jawa Timur. Setiap bis Pandawa 87 ini diberikan nama yang berbau sangat jawa sekali, yaitu nama-nama wayang. Ada yang bernama Hanoman, Arjuna, Nakula, Sugriwa, Subali, dan masih banyak lagi. Penamaan ini tidak lepas dari profil sang pemilik bus.

PO yang berdiri sejak 17 April 2014 ini dimiliki oleh H. Gunawan Agung Aprilianto, SE. Pak Agung ini merupakan lima bersaudara dan semuanya laki-laki. Tidak hanya itu, diantara kelimanya terdapat dua saudara kembar yaitu H. Tinton Harfianto, SE dan H. Anton Hardianto, SE. Kondisi ini sangat mirip dengan kisah pewayangan Pandawa yang terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Kesemuanya laki-laki dan Nakula Sadewa adalah saudara kembar. Terinspirasi dari kisah pewayangan itu, Pak Agung memberikan nama Pandawa 87 untuk perusahaan otobusnya. Sedangkan angka 87 juga memiliki filosofi dan harapan. Angka 8 merupakan simbol angka yang tak berujung, sedang angka 7 dalam bahasa Jawa sama dengan pitu atau singkatan dari kata pitulungan (pertolongan). Angka 87 mengartikan rejeki, pertolongan dari yang di atas tanpa ujung atau tidak pernah putus.

Pandawa 87 menyediakan beberapa tipe armada sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. PO yang memfokuskan bisnisnya untuk bus pariwisata ini menyewakan bis ukuran besar, medium, dan juga ukuran kecil (ELF). Selain berbagai tipe mesin Mercy yang mereka gunakan, ada juga Scania K360 yang turut melengkapi armadanya. Salah satunya bis yang dibeli PO ini ketika GIIAS 2015. Koleksi bis-bis Pandawa 87 banyak dibalut dengan warna hijau dan biru. Selain itu ada juga bis Mercy OH 2542 berwarna merah maron, salah satu bis yang juga dibeli Pandawa 87 ketika IIMS 2014. Bis ini merupakan satu dari dua armada mereka yang beraxis 3, selain satu armada lagi dengan mesin Scania K410.

Disarankan, pola ini diprint di kertas ukuran A4 dengan tipe kertas Blues White (BW). Selamat mencoba.